Jumat, 04 November 2016

pengenalan mikroskop



HALAMAN PENGESAHAN
       Laporan lengkap praktikum biologi dasar  dengan judul “Pengenalan dan penggunaan mikroskop” disusun oleh :
       Nama                    : Vilya Biring Pongbala
       NIM                                 : 1414040012
       Kelas                     : B
       Kelompok                        : III
Telah diperiksa dan disetujui ole asisten dan koordinator asisten
                                                                                               
                                                                                      Makassar,   Desember 2014

 Asisten                                                                        Koordinator Asisten



Dian Utami Zainuddin                                                  Djurirmanto S.pd
NIM : 1114140020                                                         NIM :
                                                                              
                                              
                                              Mengetahui,
                                       Dosen Penanggung Jawab



                                            Drs.H.Hamka L,MS
                                      NIP:1921231 198702 1 005













BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Sel mempunyai ukuran yang sangat kecil dan kompleks. Untuk dapat melihat struktur sel, mengetahui komposisi molekulnya dan bagaimana fungsi dari setiap komponen sel merupakan pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. Agar mudah mempelajari sel diperlukan peralatan dan metode-metode yang tepat, sehingga pengetahuan kita tentang sel dapat lebih baik.
Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu alat yang mempelajari struktur benda-benda yang mampu dilihat oleh kasat mata. Adapun mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, mikroskop tersebut umunya digunakan dilaboratorium  
 Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik yang sering digunakan adalah mikroskop biologi atau mikroskop monokuler dan mikroskop stereo binokuler.
Mikroskop mempunyai komponen yang mudah rusak, seperti lensa dan cermin, komponen-komponen tersebut perlu perlakuan yang baik dan perawatan yang baik pula. Hindari perlakuan-perlakuan yang dapat mengakibatkan kerusakan.
                Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
 Untuk mengetahui penggunaan dari mikroskop, maka perlu diadakan praktikum di laboratorium. Agar pemahaman mahasiswa tentang mikroskop semakin bertambah. Selain itu praktikum ini dapat melatih keterampilan dari mahasiswa menggunakan mikroskop. Hal inilah yang melatar belakangi sehingga percobaan ini dilakukan.

B.       Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.

C.      Manfaat praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat memahami fungsi dari setiap komponen-komponen mikroskop, mengetahui cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar serta mengetahui bentuk-bentuk sel tumbuhan yang diamati.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Mikroskop adalah piranti yang terdiri dari susunan lensa untuk memperbesar objek dekat (Ahmad, 2003:126)
            Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
            Menurut Anonim, sejarah mikroskop dapat dikronologiskan sebagai berikut :
1.        1611 – Kepler merancang cara membuat mikroskop kompleks
2.        1655 – Robert Hooke menggunakan mikroskop kompleks untuk melihat pori-pori kecil pada irisan batang pohon gabus yang kemudian dinamainya “sel”
3.        1674 – Leuweenhoek melaporkan penemuan protozoa, dan berhasil untuk melihat bakteri 9 tahun kemudian
4.        1833 – Brown melihat dan menggambarkan adanya inti sel
5.        1838 – Schlein dan Schwann mengusulkan teori sel, “sel merupakan unit struktural dan fungsional makhluk hidup”
6.        1857 – Kolliker berhasil menggambarkan mitokondria pada sel otot
7.        1876 – Abbe menganalisis efek difraksi pada pembentukan bayangan mikroskop dan mendesain mikroskop yang lebih akurat
8.        1879 – Alexander Flemming berhasil menggambarkan perilaku kromosom selama proses mitosis dengan akurat
9.        1881 – refzius menggambarkan banyak jaringan hewan dengan lebih detail dan mengembangkan teknik pewarnaan preparat
10.    1882 – Koch dengan pewarna aniline berhasil mengidentifikasi bakteri penyebab TBC.
11.    1886 – Zeiss membuat lensa sesuai desain Abbe dan menghasilkan mikroskop dengan perbesaran lebih baik
12.    1898 – Golgi menggambarkan Apparatus Golgi dan mewarnai sel dengan perak nitrat
13.    1924 – Lacassagne mengembangkan metode autoradiografi untuk melokalisasi radiokatif koloni pada spesimen
14.    1930 – Lebedeff mendesain dan membangun mikroskop interfokus
15.    1932 – Zernicke menggunakan mikroskop Lebedeff yang memungkinkan sel hidup tidak diwarnai dilihat
16.    1941 – Coons menggunakan antibody dan pewarnaan fluorescent untuk mendeteksi antigen sekuler
17.    1952 – Nomarski
18.    1981 – Allen dan Inoue menyempurnakan desain video contras light microscopy
19.    1985 – Komersialisasi scanning mikroskop
            Spesimen yang akan dilihat umumnya dipasang diatas slide kaca yang sering kali ditutupi dengan kaca penutup yang tipis, atau kaca penutup. Slide itu secara erat ditempatkan pada suatu pentas datar yang diletakkan pada suatu dasar atau penyangga. Sinar cahaya masuk dari samping alat itu dibawa pentas dan dipantulkan ke atas oleh suatu kaca menuju kondensor. Kondensor itu biasanya terbuat dari beberapa lensa yang memusatkan sinar pada spesimen. Dari kondensor sinar cahaya dipusatkan lewat ke atas melalui lubanh dalam pentas menuju spesimen. Di bawah pentas, suatu alat yang mengontrol lubang lensa. Baik diafragma iris maupun piringan logam putar berisi sejumlah lubang yang berbeda. Pada mikroskop yang harganya murah tidak ada kondensor atau alat pengontrol lubang lensa. Sinar dari sumber luar dipantulkan langsung dari cermin menuju spesimen (Anonim, 2005:105)
            Lensa objektif dan lensa mata ditempatkan pada tabung atau laras yang ditopang pola dasar yang sama dengan pentas. Beberapa lensa objektif yang mempunyai kekuatan berbeda dipasang pada tabung moncong yang berputar. Objektif dapat diputar dalam posisi yang bergantian dalam laras tersebut dan dalam setiap jenis mikroskop yang baik terdiri atas setidak-tidaknya dua lensa dan umumnya lebih banyak. Lensa mata biasanya mempunyai dua lensa. Koreksi telah dilakukan dalam sistem lensa untuk abrerasi seperti yang disebutkan di atas (Anonim, 2005:105)
            Spesimen tersebut terletak tepat di luar fokus utama dari objektif dan, oleh karenanya, lensa menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar, sejati, terbalik dari spesimen itu. Bayangan ini masih diperbesar lebih lanjut oleh lensa mata. Oleh karena bayangan ini jatuh diantara lensa mata dan fokus utamanya, maka yang dihasilkannya adalah suatu bayangan maya. Sinar cahaya yang keluar dari lensa mata dan jatuh di retina mata si pengamat adalah divergen. Namun, mata yang memproyeksikan sinar devergen tersebut kembali membentuk suatu bayangan maya yang jauh lebih besar. Bayangan ini terbalik, seperti halnya bayangan sejati yang terbentuk oleh lensa objektif. Melalui penggunaan tombol pengontrol jarak antara lensa objektif dengan spesimen dan antara lensa objektif dan lensa mata dapat disesuaikan secara teliti sehingga dapat memperlihatkan secara jelas spesimen itu ke dalam fokus (Anonim, 2005:105)
            Menurut Anonim, dua bagian yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
1)   Bagian optik; yang terdiri dari kondensor, lensa objektif dan lensa okuler.
2)   Bagian non-optik; yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, sengkeling, dan sumber cahaya.
Mikroskop optik terdiri atas 2, yaitu mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawak dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
1.      Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2.      Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3.      Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4.      Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dn cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, baik transparan maupun yang tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat, umumnya sebagai berikut :
Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x (Tim Penyusun, 1)
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan serta mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler yang memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal) (Anonim, 2010)



Menurut Anonim, beberapa jenis mikroskop yang biasanya kita kenal :
1.    Mikroskop Sederhana
Mikroskop berasal dari bahasa yunani. Yaitu terdiri dari (kata micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alatuntuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
2.    Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
a.       Lensa objektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan objek sehingga dapat memiliki nilai “apertuna” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
b.      Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
c.       Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannya pun akan kurang optimal.

3.    Mikroskop Elektron
Dari berbagai mikroskop itu, mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500.000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.
4.    Mikroskop Kamera
Mikroskop kamera merupakan inovasi baru pengamatan preparat. Sistem ini memungkinkan kemudahan dan kenyamanan pengamatan data mikroskop, terutama untuk pengamatan yang melibatkan banyak pengamat dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam sistem ini terutama dalam hal penampilan, dan penyimpanan data dalam bentuk data elektronik. Sehingga visualisasi pengamatan preparat mikroskop dapat ditampilkan melalui layar televisi, LCD/DLP proyektor, atau komputer dan dapat disimpan sebagai gambar atau movie
Menurut Anonim, pengklasifikasian mikroskop lainnya, antara lain :
1.    MikroskopCahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
2.    Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
3.    MikroskopElektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
4.    Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium.Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
5.    Mikroskop Pender (Flourenscene Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.
6.    Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7.    MikroskopFaseKontras
Prinsip alat ini sangat rumit, apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase.Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus dan unsur lain yang sejauh ini tak dapaT dilihat menjadi dapat dilihat.
Menurut Anonim, baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.  Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal         : Rabu, 10 Desember 2014
W a k t u     : Pukul 07.4511.00 WITA
T e m p a t  : Green House  FMIPA UNM
B.  Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop biologi
b.      Kaca benda
c.       Kaca penutup
d.      Cawan petri
e.       Pinset
f.       Pipet tangan
g.      Pisau silet baru
h.      Kain planel baru
i.        Lap katun
j.        Buku gambar dan pensil
k.      Tusuk gigi
2.      Bahan
a.       Daun kembang sepatu ( Hibiscus rosasinensis )
b.      Daun waru (Hibiscus tiliceus)
c.       Daun labu (Cucurbita moschata)
d.      Bawang merah (Allium cepa)
e.       Air suling / air jernih
C.  Prosedur Kerja
       1.  Menyiapkan Mikroskop
a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.
c.  Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Membersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.
d.  Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat yang lain yang sudah ditentukan.
2.  Mengatur Cahaya ke Dalam Tubus
a.  Memperhatikan keadaan ruangan praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri atau kanan). Mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor di atur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor menggunakan cermin cekung.
b.  Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c.  Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
d.  Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih (medan padang). Jika terangnya tidak merata, menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya merata. Kalau terlalu silau, mempersempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan padang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, membuka diafragma kemudian memasang lubang yang lebih besar pada lempeng .
e.  Mikroskop siap di pakai mengamati sediaan.
3.  Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
a.  Memutar pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, kemudian melakukan yang sebaliknya. Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang bergerak naik turun apabila makometer dan mikrometer diputar.
b.  Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
c.  Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, tangan kemudian memutar makrometer menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d.  Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan padang sampai muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Mengulangi kembali mulai pada bagian.
e.  Kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan tersebut jelas garis atau batasan-batasannya.
f.  Memeriksa okuler dan objektif, kemudian menghitung pembesaran bayangan yang kita lihat.
g.  Mengeluarkan preparat dari meja sediaan apabila sudah diamatai.
4.  Membuat Preparat Sederhana
a.  Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang serata mungkin.
b.  Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
c.  Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan meletakkannya di tengah tetesan air. Untuk bahan daun waru, daun labu, dan daun kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang merah, kita mengirisnya setipis mungkin setelah itu meletakkannya di preparat.
d.  Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara empu jari dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang berlawanan.
e.  Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 450 kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi kaca dengan kertas saring.
f.  Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.b, 3.c, 3.d, dan 3.e.
5.  Mengganti Preparat
a.  Apabila pengamatan 4.f sudah berhasil, 3.d dan 3.e, bayangan yang nampak dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
b.  Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik.
c. Meneropong sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.
d.  Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar. Menaikkan tubus dengan memutar  makrometer berlawanan arah empu jari. Memutar kembali revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat, lakukan kembali perlakuan 3.c., 3.d., 3.e., lanjut ke 5.a., 5.b., 5.c., sampai berhasil.
e. Apabila akan mengamati benda yang lain, maka kita aka menaikkan tubusnya. Mengeluarkan preparat yang sudah diamati dan membersihkan kaca benda dan kaca penutup.
f. Membuat sediaan baru sesuai langkah 4.a. sampai dengan 4.f.
g. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut :
1)      Menyimpan preparat tidak boleh diatas meja sediaan, harus dikeluarkan.
2)      Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun. Simpan dalam cawan petri dan masukkan dalam kotak perlengkapan.
3)      Membersihkan badan mikroskop dengan kain pllanel. Menurunkan tubus dengan serendah mungkin.
4)      Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
5)      Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan menyimpannya dalam kotaknya.
6)      Menyimpan peralatan sendiri untuk dipakai dalam kegiatan berikutnya.
7)      Membuang sisa bahan yang sudah tidak digunakan lagi ditempat sampah yang tersedia.











BAB IV
PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan
Gambar mikroskop :

a.     Lensa okuler
b.     Tabung mikroskop
c.      Revolver
d.     Lensa objektif
e.      Lensa objektif
f.      Meja mikroskop
g.     Penjepit kaca
h.     Kaki mikroskop
i.       Cermin
j.       Diafragma
k.     Lensa mikroskop
l.       Pemutar halus
m.  Pemutar
      kasar





Gambar sel yang diamati :
Gambar
Keterangan
a. Hibiscus rosasinensis

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS1P2aP7aR51NlBi4XMmELQjFkEo8RUKEPWWXxDOmqNAn5lG8tvCQ

b. Hibiscus tiliaceus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZpoIB6mfEGEBo7OXRiBruODBD7X5aRYsdWEJCqAuJDCHlDFePd5kYMBVzHUzC0epptNamVfZEyDRf2smalkLQK9xK_spfvo9bFkWsn0mhGjtj8aDfsmroVQWG48WL8LVe23KpESO2XhA/s1600/Hibiscus+teliaceus+2.jpg

c. Cucurbita moschata

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjTVdu3j2-4DvV2YVdHBvDFzUrBDXV5QhYlyCQFxX1fZpBBCoC0QggWd8646Iv_EvuGDABHq-lZkbp0TL9e9EhcvoBZf1DDmml6gABVXc1W9jJG5Y3Xc-Ap3Hpo8zNJjcDLVtLl2Azg5Z1/s1600/stomata+daun+adam+hawa1.jpg

d.  Allium cepa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUniPx_MhcDVH-c8_Lbs65eaReuZ0BCtkR0qTJ_QEf2o4SCdCAEn77P3sJbfEoWP6MwY7FwJLJtvbd6KTm2yJtZz_bTvQTTpb-UvwJet9t6YH-3BDPBPpIlyAslYR9MQXUb8mCJSY3oNQ/s200/bawang+merah.jpg






B.   PEMBAHASAN

            Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Daya pisah adalah kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan dua titik yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.

1.    Struktur Mikroskop

Ada dua bagian  utama yang umunya menyusun mikroskop, yaitu :

a.       Bagian optik, terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, lensa kondensor dan cermin.

1.      Lensa Okuler adalah lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

2.      Lensa Objektif berfungsi pada pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan objek dengan ukuran pembesaran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x. Sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

3.      Lensa Kondensor adalah lensa yang berfungsi mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

4.      Cermin berfungsi sebagai alat penangkap dan pemantul cahaya.

b.      Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, makrometer, mikrometer, penjepit kaca objek, revolver, dan tubus.
1.      Kaki mikroskop berfungsi sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
2.      Lengan mikroskop berfungsi sebagai bagian yang dipegan ketika mengangkat mikroskop.
3.      Diafragma berfungsi sebagai alat yang mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
4.      Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
5.      Makrometer berfungsi untuk  mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan jelas.
6.      Mikrometer berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam.
7.      Penjepit kaca objek berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang atau bergeser.
8.      Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektifberbagai ukuran.
9.      Tubus atau tabung okuler pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
10.  Penggerak mekanis berfungsi sebagai pengatur letak kaca benda pada meja.
2.    Pembesaran
            Tujuan mikroskop cahaya adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif dan okuler), panjang tubulus atau jarak lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata  normal.
3.    Sifat bayangan
            Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
4.    Preparasi sediaan
       Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.      Preparat Non-Sediaan, yang dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel hidup di atas kaca objek, kemudian diamati di bawah mikroskop.
2.      Preparat   permanen,dapat diperoleh dengan melakukan fiksasi yang bertujuan umtuk membuat sel dapat menyerap warna, membuat sel tidak bergerak, mematikan sel, dan menganwetkannya.
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan diselubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks majemuk.
            Pada prinsipnya sel dapat diamati jika bagiannya dibuat setipis mungkin sehingga bagian-bagian sel dapat diamati dengan jelas. Pada bagian daun yang sulit diiris setipis mungkin, perlu dilakukan pengirisan yang sangat hati-hati. Saat menyediakan preparat kita harus memperhatikan kaca yang digunakan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan atau dapat menghambat proses pengamatan.
            Gambar yang diperoleh berdasarkan cara kerja yang terdapat pada pembahasan sebelumnya. Dimana setelah preparat diletakkan di atas meja sediaan dan mulai mencari bayangan objek yang diamati. Jika saat tubus menghampiri tinggi maksimum dan bayangan belum juga ditemukan berarti bayangan terlewatkan sehingga tubus harus diturunkan kembali untuk memperoleh bayangan. Jika sudah ditemukan perjelas dengan memutar mikrometer dan bayangan yang ditemukan digambar.
            Sel bawang merah Allium cepa berbentuk heksagonal, di dalamnya terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna merah muda.
            Rambut gatal pada Cucurbita moschata merupakan trikoma  non grandular yang sangat khusus terdiri atas sel tunggal panjang bagian dasarnya seperti gelembung, dan bagian ujungnya sempit seperti jarum. Trikoma non glandular tidak menghasilkan sekret. Biasanya sangat sederhana, terdiri atas satu sel, merupakan tonjolan kecil disebut papilla, merupakan sel yang panjang tidak bercabang, dinding dengan penebalan seperti duri.
Trikoma bintang pada daun waru Hibiscus rosasinensis terdiri atas banyak sel tanpa kaki, berbentuk seperti bintang, merupakan deretan sel yang panjang, jumlah deretan sel 1.
Suatu stomata terdiri dari lubang (porus) yang dikelilingi oleh 2 sel penutup. Celah pada pori dapat dibuka atau ditutup dengan jalan mengubah bentuk sel penutup. Sel penutup biasanya mengandung kloroplas, sehingga disini dapat berlangsung proses fotosintesis. Sel penutup pada umumnya berbentuk ginjal.
BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda kecil. Mikroskop terdiri atas dua komponen yaitu bagian optik dan bagian mekanik yang berfungsi saling mendukung. Pada mikroskop juga memiliki beberapa pembesaran yang memungkinkan pengamat untuk melihat benda yang sangat kecil.
B.  Saran
1.      Praktikan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara dan pemeriksaan segala peralatan yang digunakan.
2.      Praktikan seharusnya tidak membagi perlengkapan praktikum di Laboratorium.
3.      Menjalin kerjasama antarpraktikan dengan asisten sangat dibutuhkan untuk dapat mencapai target yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2014. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan   Biologi FMIPA UNM
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran. Jakarta: Gitamedia Press
Anonim. 2014. Macam-macam Mikroskop. http://d5d.org/search/macam-macam-mikroskop-dan-cara-penggunaannya. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Anonima. 2014. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Anonimb. 2014. Mikroskop - Jenis,fungsi,bagian, dan cara kerja. http://giamschool.blogspot.com/2014/04/mikroskop.html. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Anonime. 2014. Situs Dunia Tumbuhan. http://www.plantamor.com/indeks. Diakses tanggal 12 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar